Senin, 11 Juni 2012

Bisnisku

Menjual berbagai jenis kucing
dapat menghubungi saya di 021 - 46589955

Jenis kucing : Persia Jantan 8bulan
harga : SOLD


Jenis Kucing : Persia Betina White&Blue 9bulan
harga : SOLD


Jenis Kucing : Persia Kitten 3minggu
Harga : SOLD



Berikut ini adalah foto - foto kucing lucu yang saya browsing di Internet


Minggu, 10 Juni 2012

Strategi Bisnis

Apakah Anda menginginkan bisnis Anda bisa tetap eksis hingga 5 sampai 10 tahun ke depan? Banyak bisnis yang tidak mampu bertahan hingga jangka panjang.

Biasanya ini terjadi karena hanya berpikir untuk menjalankan bisnis sehari-hari, tanpa memperhatikan rencana untuk masa depan.

Nah, jika Anda ingin meraih sukses bisnis jangka panjang, Anda membutuhkan sebuah strategi bisnis yang jitu. Dengan melihat visi jangka panjang, maka Anda pun terdorong untuk menjalankan bisnis setiap hari dengan semangat dan arahan yang jelas.

Untuk mengembangkan strategi bisnis jangka panjang, otomatis melibatkan bisnis Anda sekarang, untuk menentukan tujuan bisnis Anda kedepan dan apa yang harus Anda lakukan untuk meraihnya.

Perencanaan strategis adalah pengaturan tentang tujuan jangka panjang untuk mengembangkan bisnis dan rencana untuk mencapai sukses di masa depan.

Apapun ukuran bisnis Anda, Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan mengembangkan strategi bisnis jangka panjang. Ini tidak berarti Anda harus menulis dokumen yang panjang. Anda dapat membuatnya dalam bentuk apa saja, yang baik menurut Anda.

Untuk membantu Anda daam membuat strategi bisnis, berikut proses yang mungkin bisa Anda ikuti:

1. Memahami posisi bisnis Anda sekarang

Lakukan pengamatan bisnis secara internal maupun eksternal, yang terjadi hingga hari ini, seperti kinerja keuangan, kepuasan pelanggan, staf penjualan, tren pemasaran dan penjualan, konversi, produktivitas dan lain sebagainya.

Lihatlah pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait dengan bisnis Anda. Pahami dengan baik strategi bisnis menjual yang unik dan ideal untuk pelanggan.

Pahami juga lingkungan bisnis, pesaing dan pasar yang Anda bidik. Apakah pangsa pasar Anda, bagaimana Anda mengharapkan pertumbuhan pasar, dan perubahan apa yang terjadi di pasar.

Perhatikan juga tren politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang bisa berdampak pada bisnis Anda. Penting bagi Anda untuk bersikap realistis, kritis dan obyektif dalam melakukan analisis ini.

2. Tujuan bisnis jangka panjang 

Tentukan visi jangka panjang untuk bisnis Anda dan identifikasi apa yang ingin dicapai dalam waktu 5 hingga 10 tahun atau periode yang Anda pilih. Anda mungkin ingin meningkatkan penjualan dan keuntungan sebesar x%, untuk menciptakan nilai dalam bisnis Anda, sehingga Anda dapat menjual untuk jumlah tertentu atau mungkin ingin menjaga bisnis Anda pada kondisi sekarang.

Jika Anda menginginkan pertumbuhan, mungkin strategi bisnis Anda meningkatkan pangsa pasar, memperluas jangkauan produk, investasi di bidang teknologi, mendapatkan investasi, mengubah struktur bisnis. Melihat kemana arah tujuan bisnis adalah sebuah kesempatan untuk menantang status quo dari bisnis Anda, melangkah di luar kebiasaan dan berpikir kreatif.

3. Cara menuju kesana

Strategi bisnis selanjutnya, identifikasi bagaimana Anda akan meraihnya. Perhatikan pada setiap bidang bisnis Anda, tentukan perubahan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai visi jangka panjang. Tentukan cara terbaik dalam melaksanakan perubahan. Buat rencana aksi apa yang harus Anda lakukan dan kapan. Terakhir, mulai terapkan rencana aksi Anda.

4. Review strategi Anda secara berkala

Tinjau strategi jangka panjang secara rutin untuk memastikan apakah rencana itu masih relevan atau tidak. Memiliki pemikiran yang baik melalui strategi bisnis jangka panjang akan memberikan Anda dan bisnis Anda berjalan lebih fokus dan terarah. Ini akan membantu Anda secara signifikan dengan perencanaan bisnis, manajemen waktu dan menjalankan bisnis Anda dari hari ke hari.

Kisah sukses Kebab Turki

Menjadi Milyarder Di Usia Muda Hendi Setiono, Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi Anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar.

Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa? Wajah dan penampilannya masih layaknya anak muda. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.

Itulah penampilan sehari-hari Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga.

Usianya pun masih 23 tahun! Wow, masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia. Dengan ramah, pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983, tersebut mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya di Ruko Manyar Garden Regency, kawasan Nginden Semolo.

“Biasanya saya masuk kantor agak siang. Tapi, karena hari ini ada janji dengan Anda, saya agak meruput datang ke kantor,” ujar Hendy mengawali perbincangan. Ketika itu, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.00. Bagi Hendy, pukul 11.00 masih terbilang pagi karena biasanya dirinya baru masuk kantor lebih dari pukul 12.00. Dia lalu menceritakan awal mula bisnis kebab yang digelutinya tersebut.

Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya. Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan.

Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut. Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia.

Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota. “Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah.

Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya. “Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23tahun dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3tahun dan Reva Audrey Zahifa, 2tahun tersebut.

Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.

“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya. September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya.

Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak. Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.” Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang.

Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya. Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.

Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya. Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.

Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.

Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri.

Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.

Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006.

Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia. Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.

Apa yang akan dilakukan Hendy selain mengembangkan usahanya ke mancanegara? Tampaknya, dia ingin seperti raja komputer, Bill Gates. “Saya belajar dari para pengusaha sukses. Salah satunya, Bill Gates. Dia bisa mendirikan kerajaan Microsoft, meski tidak tamat sekolah. Jadi, intinya, untuk menjadi orang sukses, tidak harus memiliki gelar akademis dan indeks prestasi (IP) tinggi,” tegasnya lalu tertawa.

Sumber : Jawa Pos